Senin, 07 November 2011

Mengupas sehat nya edamame

Edamame
Ingin beralih dari camilan tak menyehatkan ke camilan yang berguna bagi tubuh? Coba edamame. Edamame adalah salah satu camilan yang kerap disajikan di restoran-restoran jepang sebagai menu pembuka sembari menunggu pesanan datang. Biasanya, edamame disajikan dalam keadaan belum dikupas. Tak hanya rendah kalori, edamame sebagai camilan bisa membantu dorong mood dan energi. 

Sajian satu cangkir edamame bisa memenuhi 116 persen saran takaran saji harian tryptophan, yang membantu meregulasi nafsu makan, membantu kualitas tidur, dan bantu perbaiki mood, ketiga faktor ini memiliki peran penting dalam memengaruhi level energi. Dalam jumlah itu pula, anda akan mendapatkan 57 persen protein harian yang disarankan, 43 persen asam lemak omega-3, 41 persen serat, dan 49 persen kebutuhan harian zat besi tubuh, yang kesemuanya itu dibutuhkan tubuh untuk menambah energi. 

 

Kacang kedelai juga kaya akan molybdenum, mineral yang membantu sel-sel tubuh berfungsi dengan optimal, memfasilitasi penggunaan zat besi, membantu metabolisme lemak dan karbohidrat, mendorong kewaspadaan, mendorong konsentrasi, dan menyeimbangkan level gula darah. Semua fungsi ini krusial untuk menghubungkan produksi dan menjaga level energi. molybdenum juga membantu mencegah anemia, penyebab terumum kekurangan zat besi yang menyebabkan kelelahan. 


 Ditambah lagi, kacang kedelai kaya akan asam folat, pendorong mood alamiah yang menunjukkan peningkatan level serotonin dan mengatasi gejala depresi. Edamame bisa didapatkan di restoran yang menjual makanan asal jepang, seperti sushi. Pesan jadi dan dinikmati selagi hangat dan gurih juga enak.

Waspadai Asam Lambung Gara-gara Kalap Makan Daging !!

Kolesterol bukan satu-satunya ancaman di balik menu daging-dagingan saat merayakan Idul Adha. Masih ada ancaman yang terlupakan, yakni Gastro Esofagial Reflux Disease (GERD) atau naiknya asam lambung gara-gara kalap saat makan daging.

Pada setiap perayaan Idul Adha, para pengidap gangguan kolesterol biasanya sudah tahu diri untuk tidak berlebihan makan daging korban. Namun bagi yang kadar kolesterolnya normal, ancaman GERD sering diabaikan karena merasa tidak punya risiko apapun saat makan daging.



Praktisi klinis dari Universitas Indonesia, Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH mengatakan GERD sebenarnya disebabkan oleh kelemahan klep yang membatasi lambung dan kerongkongan. Bagi yang punya faktor risiko tersebut, makan daging secara berlebihan bisa memicu serangan GERD.

"Faktor yang menginduksi timbulnya GERD, yang mungkin memang sudah ada sebelumnya, adalah karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan," tulis Dr Ari dalam emailnya untuk para wartawan, seperti dikutip Minggu (6/11/2011).

Menurut Dr Ari, konsumsi daging yang berlebihan akan semakin meningkatkan risiko GERD jika dimasak dengan santan berlebihan. Penggunaan bumbu-bumbu yang merangsang misalnya asam dan pedas juga akan memicu pergerakan isi lambung untuk naik menuju kerongkongan.

Untuk mencegahnya, Dr Ari memberikan beberapa tips saat makan daging korban sebagai berikut:

1. Jangan makan daging secara berlebihan dalam waktu singkat
2. Hindari makan daging bersamaan dengan jeroan (usus, hati, otak, paru, limpa)
3. Hindari bumbu-bumbu yang terlalu merangsang misalnya pedas dan asam
4. Setelah makan daging jangan minum kopi, alkohol dan minuman bersoda
5. Selama makan daging hindari makanan yang mengandung cokelat dan keju
6. Jangan langsung tidur dalam 2 jam setelah makan daging.



Dr Ari menambahkan, daging pada prinsipnya merupakan sumber nutrisi penting karena mengandung protein yang sangat tinggi. Selain sangat berguna selama masa pertumbuhan, protein juga dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak karena sakit maupun akibat proses penuaan.

Namun di sisi lain, daging juga mengandung lemak. Lemak sebenarnya bisa menjadi cadangan energi, namun jika berlebihan akan menghambat proses pengosongan lambung dan meningkatkan risiko GERD atau aliran balik isi lambung termasuk asam lambung menuju kerongkongan.

Naiknya asam lambung ke kerongkongan selalu disertai dengan gejala nyeri dada atau heart burn, sehingga sering dikira sakit jantung. Nyeri ini juga dirasakan hingga kerongkongan dan jika naik terus hingga mencapai lidah akan menimbulkan sensasi rasa pahit.

Gejala lain yang sering menyertai naiknya asam lambung adalah rasa nyeri di ulu hati, perut kembung, begah dan sering bersendawa. Pada beberapa orang, kondisi ini juga menginduksi atau memicu sesak napas, batuk kronis, rhinitis atau radang hidung, laringitis atau radang pita suara dan kadang-kadang rasa ngilu di gigi.


Makan Daging Gosong Makin Berisiko Kena Kanker

Bagian yang gosong pada sate maupun daging-dagingan yang terlalu matang sejak lama diketahui bisa memicu kanker. Namun penelitian terbaru menunjukkan, risiko kanker akibat daging gosong ternyata 2 kali lebih besar dari dugaan semula.

Menurut penelitian para ahli dari Norwegian Institute of Public Health, daging yang terlalu matang atau cenderung gosong mengandung senyawa mutagen yang bersifat karsinogen atau memicu kanker. Di dalam tubuh, senyawa ini bisa memicu perubahan sel-sel normal menjadi kanker.

Selain itu, risiko kanker juga diperbesar oleh adanya enzym sulfotransferase yang secara alami ada di tubuh manusia. Enzym ini bisa mengubah zat-zat yang berbahaya menjadi tidak berbahaya, atau sebaliknya dari yang tidak berbahaya menjadi bersifat karsinogen.

Dalam sebuah eksperimen pada tikus, reaksi antara enzym sulfotransferase dengan senyawa mutagen pada daging gosong bisa meningkatkan risiko kanker usus antara 31-80 persen. Peningkatan risiko ini disebut-sebut mencapai 2 kali lipat dari yang diduga sebelumnya.

Tikus-tikus yang digunakan dalam eksperimen ini diberi tambahan enzym sulfotransferase agar kondisinya semirip mungkin dengan manusia. Secara alami, tikus-tikus hanya memiliki sulfotransferase di hatinya sehingga penelitian-penelitian terdahulu memberikan hasil berbeda.

"Kami ingin membuktikan bahwa pembentukan tumor di usus lebih besar pada tikus yang dimodifikasi dengan enzym supaya mirip manusia, dibanding pada tikus normal, setelah sama-sama diberi makan daging gosong," ungkap para peneliti seperti dikutip dari Dailymail, Senin (7/11/2011).

Pada manusia, efek buruk dari daging yang memiliki bagian gosong di permukaannya juga bisa dinetralkan dengan mengonsumsi buah dan sayuran. Serat yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai sikat untuk membersihkan sisa-sisa serat daging di permukaan usus, yang bisa memicu kanker.

6 Makanan Ini Tidak Menyehatkan Anak

Anak-anak biasanya lebih suka dengan makanan yang berwarna menarik dan manis. Namun, sekarang banyak makanan instans rendah nutrisi yang tidak sehat justru digemari si kecil. Setidaknya ada 6 makanan paling sehat untuk anak.

Kesibukan orangtua dan kurangnya waktu sering membuat anak harus diberikan berbagai makanan yang tidak sehat, seperti makanan kemasan, instans atau junk food.
Berikut 6 makanan paling tidak sehat untuk anak, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (15/6/2011):

 1. Chicken Nugget (nugget ayam)

Makanan ini biasanya masuk dalam makanan favorit anak-anak. Nugget ayam termasuk makanan yang tidak sehat karena banyak mengandung garam dan high-fructose corn syrup (HFCS atau fruktosa jagung) yang ditambahkan untuk menambah rasa, diikuti dengan cara digoreng dalam minyak terhidrogenasi yang mengandung lemak trans. Makanan ini rendah nilai gizi dan tinggi kalori dan lemak.




2. Kentang goreng (French Fries)
Makanan ini tinggi kandungan lemak, tinggi kalori, natrium (garam) dan digoreng dengan menggunakan minyak terhidrogenasi yang mengandung lemak trans. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa pemanasan makanan bertepung seperti kentang dalam suhu yang ekstrim menciptakan karsinogen disebut akrilamida, yang bisa memicu kanker.





3. Keripik kentang
 
Makanan ini juga tinggi lemak jenuh dan garam. Beberapa keripik kentang juga dapat membentuk akrilamida yang memicu kanker.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
4. Soda dan minuman manis lain
Minuman manis atau bersoda tinggi akan kalori yang berasal dari gula dan karbohidrat. Bila berlebihan mengonsumsi minuman ini bisa menyebabkan obesitas dan kerusakan gigi pada anak-anak.
 
 
 
 
 
 
 
5. Sereal manis
 
 Beberapa sereal ditambahkan dengan pengawet, bahan kimia, minyak terhidrogenasi dan pewarna buatan. Pilihlah sereal gandum utuh sebagai pilihan terbaik untuk sarapan anak Anda.
 
 
 
 
6. Pizza
Topping pizza biasanya menggunakan sosis, daging yang bisa bersifat karsinogen nitrat dan nitrit. Tambahan keju juga akan menambah kalori ekstra. Jika ingin makan pizza sebaiknya pilih pizza gandum dengan topping ayam tanpa kulit, sayur-sayuran dengan sedikit keju.
 

 
 
 
 


Jumat, 04 November 2011

HALITOSIS


PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Kesehatan merupakan aset berharga dalam setiap kehidupan manusia. Apabila seseorang mengalami gangguan dalam kesehatannya maka kehidupan pribadinya pun akan ikut terganggu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan. Begitu juga dengan kesehatan gigi dan mulut. Meskipun terlihat sepele, namun kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting terutama dalam kehidupan sosial manusia.
            Terganggunya kesehatan gigi dan mulut juga dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh lain. Komplikasi penyakit yang menjalar ke organ lain akibat gangguan kesehatan pada gigi dan mulut sering ditemukan. Untuk itu, kesehatan gigi dan mulut harus benar-benar diperhatikan. Lebih baik mencegah daripada mengobati, ungkapan tersebut tepat untuk diterapkan pada kebiasaan kita dalam menjaga kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Sebaiknya merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Jangan menunggu munculnya masalah baru mengunjungi dokter gigi. Kesehatan gigi dan mulut yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan kesehatan gigi dan mulut saat dewasa.
            Salah satu gangguan kesehatan mulut yang cukup mengganggu adalah bau mulut. Bau mulut dalam istilah kedokteran dikenal sebagai halitosis. Bau mulut dapat bersifat kronis maupun akut. Masalah bau mulut pasti akan sangat mengganggu apabila terjadi dalam kehidupan seseorang. Seseorang akan merasa tidak percaya diri sehingga bau mulut tersebut akan menimbulkan pengaruh negatif dalam bisnis, pergaulan, bahkan kehidupan perkawinan orang tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai definisi, gejala dan penyebab halitosis. Selain itu dijabarkan juga mengenai cara pengobatan dan anjuran gizi yang tepat bagi penderita bau mulut. Sehingga diharapkan dapat mengurangi permasalahan dalam mengatasi bau mulut ini.
Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah ingin memberikan informasi kepada para pembaca mengenai definisi, penyebab, dan gejala penyakit bau mulut atau dalam istilah kedokteran disebut halitosis. Selain itu, dijelaskan juga mengenai cara pengobatan dan anjuran gizi yang tepat bagi penderita bau mulut.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Halitosis
            Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut yang tidak sedap pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara) (Indriyani 2011). Bau mulut atau halitosis adalah salah satu penyakit mulut dan gigi yang sangat mengganggu. Bukan saja karena menimbulkan rasa tidak nyaman pada diri sendiri, tetapi juga menyebabkan sensasi tidak enak bagi orang lain. Tak heran apabila kasus bau mulut seringkali menyebabkan perasaan rendah diri dan merusak semangat untuk bersosialisasi. Selain itu bau mulut dapat mengakibatkan kita tidak percaya diri saat berbicara (Anonim 2009).
            Bau mulut dapat dibedakan menjadi bau mulut akut dan kronis. Bau nafas yang bersifat akut, disebabkan oleh kekeringan mulut, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas, seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih dan makanan lain yang biasanya mengandung senyawa sulfur. Bau mulut akut biasanya hanya bersifat sementara saja. Sedangkan bau mulut kronis bersifat menetap dan lama. Biasanya bau mulut kronis merupakan gejala penyakit tertentu yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti penyakit hati, kencing manis (diabetes) yang tidak terkontrol, atau penyakit pada paru-paru atau mulut (Indriani 2011).
            Selain dua jenis bau mulut di atas terdapat juga bau mulut yang bersifat psikogenik. Halitosis psikogenik merupakan suatu keyakinan bahwa nafas seseorang bau, padahal sebenarnya tidak. Masalah ini bisa terjadi pada orang yang cenderung untuk melebih-lebihkan sensasi tubuh yang normal. Kadang-kadang halitosis psikogenik disebabkan oleh kelainan jiwa yang serius, seperti skizofrenia. Seseorang dengan pikiran yang obsesif bisa memiliki perasaan kotor yang berlebihan (Anonim 2008).
Etiologi
                Penyebab napas tak sedap bermacam-macam. Di antaranya adalah:
•    Makanan yang berbau khas, seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih dan makanan lain yang biasanya mengandung senyawa sulfur. Setelah makanan di cerna senyawa sulfur tersebut diserap kedalam pembuluh darah dan di bawa oleh darah langsung ke paru-paru sehingga bau sulfur tersebut tercium pada saat mengeluarkan nafas. Bawang merah dan bawang putih dapat menyebabkan napas bau selama 72 jam setelah dimakan.
•    Masalah gigi. Bau mulut biasanya disebabkan oleh menumpuknya sisa makanan pada sela-sela gigi yang mengundang berkumpulnya bakteri dan mengakibatkan pengasaman pada mulut. Bau mulut ini disebabkan karena kita kurang menjaga kebersihan mulut. Lama kelamaan bakteri dalam mulut akan membentuk plak di gigi. Jika tidak di gosok, plak dapat mengiritasi gusi (gingivitis) dan menyebabkan kebusukan gigi. Dengan cepat, plak akan terbentuk di antara gusi dan gigi (periodontitis), memperburuk masalah bau mulut (Darmawan 2007).
•    Mulut kering.  Air ludah membantu membersihkan dan membasahi mulut. Mulut yang kering memungkinkan sel mati berkumpul di lidah, gusi atau dinding pipi. Sel-sel ini kemudian membusuk dan menyebabkan napas tidak sedap. Mulut kering secara alami terjadi saat tidur. Inilah yang menyebabkan napas bau di pagi hari.
•    Penyakit. Infeksi paru-paru yang kronis dan bengkak bernanah pada paru-paru dapat menghasilkan napas bau yang parah. Penyakit lain, seperti beberapa kanker dan penyakit metabolisme tertentu, dapat menyebabkan bau mulut yang khas. Kegagalan ginjal dapat menyebabkan bau napas seperti urin, dan kegagalan hati menyebabkan napas berbau seperti ikan. Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol sering mengalami napas yang berbau seperti buah. Penyakit asam lambung yang parah pada perut (gastroesophageal reflux disease, atau GERD) juga terkait dengan napas bau (Anderson & Brown 2008).
•    Bakteri. Beberapa penelitian telah di lakukan untuk mengetahui bakteri-bakteri spesifik penyebab bau mulut tersebut. Di dalam mulut normal diperkirakan rata2 terdapat sekitar 400 macam bakteri dengan berbagai tipe. Masalah akan muncul bila sebagian bakteri berkembang biak atau bahkan bermutasi secara besar2an. Kebanyakan dari bakteri ini bermukim di leher gigi bersatu dengan plak dan karang gigi, juga di balik lidah karena daerah tersebut merupakan daerah yang aman dari kegiatan mulut sehari-hari. Bakteri tersebut memproduksi toxin atau racun, dengan cara menguraikan sisa makanan dan sel-sel mati yang terdapat di dalam mulut. Racun inilah yang menyebabkan bau mulut pada saat bernafas karena hasil metabolisme proses anaerob pada saat penguraian sisa makanan tersebut menghasilkan senyawa sulfide dan ammonia (Pintauli & Hamada 2008).


Patofisiologi
            Bau mulut biasanya disebabkan oleh menumpuknya sisa makanan pada sela-sela gigi yang mengundang berkumpulnya bakteri dan mengakibatkan pengasaman pada mulut. Bau mulut ini disebabkan karena kita kurang menjaga kebersihan mulut. Selain itu bau mulut dapat juga disebabkan oleh makanan yang mengandung sulfur. Setelah makanan di cerna senyawa sulfur tersebut diserap kedalam pembuluh darah dan di bawa oleh darah langsung ke paru-paru sehingga bau sulfur tersebut tercium pada saat mengeluarkan nafas (Anonim 2008).
Gejala
            Gejala utama dari halitosis yaitu tercium bau yang tidak sedap ketika penderita menghembuskan nafasnya. Tanda-tanda lain terjadinya bau mulut biasanya adalah akibat terganggunya keseimbangan asam mulut seperti alir liur kental, mulut kering dan rasa tidak nyaman bicara. Selain itu lawan bicara akan terlihat gelisah dan mengambil inisiatif menjauh/mengambil jarak dalam berbicara. Bisa juga seseorang akan komplain atas bau tidak enak yang tercium dan berasal dari mulut kita (Anonim 2008).
Pengobatan
Sebetulnya bau mulut dapat dicegah dan diobati dengan beberapa cara berikut:
·         Penyebab fisik dapat dikoreksi atau disingkirkan. Sebagai contoh, orang bisa berhenti makan bawang putih atau memperbaiki kebersihan mulutnya.
·         Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi tiga kali sehari, pada pagi, sore dan malam hari sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk memastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama kita beristirahat (Anonim 2011).
·         Jangan lupa menyikat lidah, permukaan lidah yang tidak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan. Ada baiknya pula untuk mempertimbangkan menghentikan kebiasaan merokok, karena bau racun rokok akan senantiasa menetap (Anonim 2011)
·         Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Sebisa mungkin jangan biarkan mulut kering (Darmawan 2007)
·         Perbanyak minum air putih
·         Penggunaan penyegar nafas, permen karet dan obat kumur, biasanya bersifat asimptomatis dan sangat terbatas kerjanya hanya sementara saja, pada saat efek dari penyegar nafas hilang bau mulut akan kembali tercium (Darmawan 2007).
·         Dokter bisa membantu meyakinkan penderita halitosis psikogenik, bahwa nafas mereka tidak bau. Bila masalahnya berlanjut, mungkin diperlukan bantuan dari seorang prikoterapis (Natamiharja 2001).
Anjuran gizi
            Terdapat beberapa jenis makanan yang perlu dihindari agar tidak menimbulkan bau mulut antara lain yaitu makanan yang berbau tajam seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, dan lain-lain. Sebaiknya perbanyak makan makanan yang berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar.  Selain itu dianjurkan untuk  memperbanyak minum air putih, yogurt, dan makan makanan mengandung  vitamin C (Pintauli & Hamada 2008).


DAFTAR PUSTAKA
Anderson J, Brown L. 2008. Nutrition and dental health.       http://www.dentalgentlecare.com/dental_nutrition.htm. [9 Sep 2011]
Anonim. 2009. Bau Mulut. http://health.kompas.com/direktori/yourbody/130. [9      sep 2011]
Anonim. 2011. Penyebab dan Cara mengatasi bau mulut tak sedap.           http://organisasi.org/penyebab-dan-cara-mengatasi-menghilangkan-bau-         mulut-tidak-enak-sedap-tips-kesehatan-manusia. [9 Sep 2011]
Darmawan Lita, drg. 2007. Cara Cepat Membuat Gigi Sehat dan Cantik dengan    Dental Cosmetics. Jakarta: Gramedia.
Indriani Evy. 2011. Halitosis. http://drevyomfs.blogspot.com/2006/12/halitosis.[9    Sep 2011]
Natamiharja L. 2001. Indeks-indeks untuk penyakit gigi (Bahan Ajar). Medan:        USU Press
Pintauli Sondang, Hamada Taizo. 2008. Menuju gigi dan mulut sehat. Medan:        USU Press.